oleh
Yulianus Maxsi
1.Robot Manipulator
Robot
Manipulator/Manipulator
robot adalah sistem mekanik yang menunjukkan
pergerakan dari robot yang difungsikan untuk memindah, mengangkat dan
memanipulasi benda kerja. Sistem mekanik ini terdiri dari susunan link(rangka)
dan joint (engsel) yang mampu menghasilkan gerakan yang terkontrol. Manipulator
memiliki 2 bagian, yaitu bagian dasar dan bagian tambahan. Bagian dasar
manipulator bisa kaku terpasang pada lantai area kerja atau terpasang pada rel.
Bagian tambahan merupakan perluasan dari bagian dasar, bisa disebut juga
lengan/arm. Bagian ujungnya terpasang efektor yang berfungsi untuk
fungsi kerja dari robot.
Manipulator digerakan
actuator atau disebut sistem drive. Actuator atau sistem drive
menyebabkan gerakan yang bervariasi dari manimulator. Robot manipulator
biasanya banyak digunakan di bidang industri. pada robot manipulator(lengan)
terdiri dari sendi yang diukur berdasarkan DOF. Lengan dapat dibuat kaku
ataupun fleksibel. Sistem tangan memiliki bagian khusus yang disebut gripper
atau grasper.
2. Konfigurasi
Robot
Ada beberapa jumlah dari konfigurasi
robot yang umum dipakai. Biasanya dikontrol secara elektronik, hidrolik atau
pneumatik. Tiap jenis konfigurasi memiliki area kerja yang berbeda. Oleh
karenanya sangat penting untuk mengerti konfigurasi dan memilih tipe yang
paling cocok pada aplikasi yang dibutuhkan.
Konfigurasi adalah cara untuk
mengklasifikasikan di dalam robot-robot industri. Konfigurasi merujuk pada
bentuk geometri dari manipulator robot, yaitu bagaimana cara hubungan dari
manipulator pada setiap joint. Robotic Industries Association (RIA)
mendefenisikan robot sebagai manipulator yang didesain untuk memindahkan
material, benda, alat atau peralatan tertentu lewat pergerakan yang terprogram untuk melakukan berbagai macam
tugas.
Secara umum terdapat lima konfigurasi robot yang digunakan di industri, yaitu : Cartesian Robot, Cylindrical Robot, Spherical Robot, Articulated Robot, SCARA (Selectively Compliant Assembly Robot Arm).
Secara umum terdapat lima konfigurasi robot yang digunakan di industri, yaitu : Cartesian Robot, Cylindrical Robot, Spherical Robot, Articulated Robot, SCARA (Selectively Compliant Assembly Robot Arm).
a.Cartesian Configuration (Konfigurasi Robot
Kartesian)
Kofigurasi Cartesian memiliki pergerakan pada sumbu X,Y dan
Z. Cartesian Robot memiliki bentuk perhitungan kinematik yang paling sederhana
karena hanya konfigurasi linear. Keuntungan utama dari geometri cartesian
adalah kemampuannya untuk bergerak pada arah linear ganda.
Cartesian Robot memiliki struktur yang paling kaku.
Hal ini sangat menguntungkan untuk mengangkat beban yang berat dan pengulangan
yang tinggi pada seluruh area pergerakan. Cartesian Robot memiliki pengulangan
yang lebih baik pada area kerja yang luas dibandingkan dengan SCARA atau
articulated arm. Pergerakan aksis X dan Y lebih lambat dibandingkan pergerakan
rotari dari konfigurasi yang lain dan membutuhkan area penempatan yang paling
besar dibandingkan dengan konfigurasi lain untuk luas daerah kerja yang sama.
b. Cylindrical Configuration (Konfigurasi
Robot Silindris)
Robot Cylindrical memiliki 2 pergerakan aksis ortogonal
prismatik (horisontal dan vertikal) dan satu aksis putar, membentuk sistem
koordinat silindris. Konfigurasi ini memiliki kemampuan yaitu kecepatan
pergerakan yang lebih tinggi pada bidang horisontal dibandingkan dengan sistem
cartesian. Namun untuk pergerakan garis lurus pada konfigurasi ini membutuhkan
perhitungan yang rumit dan lebih lambat. Resolusi penempatan dari end effector
tidak konstan tapi tergantung pada derajat pergerakan. Beberapa contoh aplikasi
robot cylindrical untuk pemindah barang ataupun perakitan.
c. Spherical Configuration (Konfigurasi
Robot Polar)
Konfigurasi spherical atau polar terdiri dari dua revolute
joint dan satu linear joint (RRP), seperti pada gambar 2.7. Robot spherical
digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang berat. Robot ini mempunyai
keuntungan dalam hal kecepatan operasi karena mempunyai base rotary, tetapi mempunyai
persamaan gerak yang jauh lebih komplek dibandingkan dengan robot cartesian
maupun cylindrical.
d. Articulated Configuration (Konfigurasi
Robot Artikulasi)
Pergerakan dari lengan konfigurasi articulated
(anthropomorphic) sangat kompleks. Semua joint memiliki kemampuan berputar dan
hal itu membutuhkan perhitungan kinematik yang paling rumit. Sebuah konfigurasi
articulated hampir memiliki pergerakan yang sama dengan pergerakan lengan
manusia, dan hal ini memberikan fleksibilitas atau derajat kebebasan yang
tinggi dalam mengakses objek.
Robot articulated mungkin memiliki 2 atau lebih
joint atau bahkan lebih rumit dengan sepuluh joint. Derajat fleksibilitas yang
tinggi memiliki kebutuhan yang lebih rumit, kecepatan yang lebih rendah, dan
biaya yang lebih tinggi. Resolusi penempatan dari end effector tidak konstan
pada bidang bidang tertentu. Konfigurasi ini sangat populer pada laboratorium
yang membutuhkan sistem integrasi yang rumit, tergantung pada derajat
fleksibilitasnya.
e. SCARA (Selectively Compliance Assembly Robot Arm)
Konfigurasi ini terdiri dari 2 atau lebih joint revolusi dan
1 prismatik. Konfigurasi SCARA merupakan konfigurasi yang terbaru, yang
dikembangkan oleh Professor Hiroshi Makino dari Universitas Yamanashi, Jepang.
Seperti namanya, konfigurasi ini telah di desain untuk memberikan pergerakan
pada arah horizontal dan memiliki keuntungan pada tugas perakitan.
Kinematik dari konfigurasi ini cukup rumit dan
pergerakan komponen bertikal dari konfigurasi ini agak terbatas. Oleh karenanya
konfigurasi ini mampu mencapai sekitar objek namun tidak mampu melaluinya.
Resolusi penempatan dari end effector tidak konstan pada bidang kerja dan robot
ini memiliki derajat yang tinggi akan pengulangan posisi. Konfigurasi ini biasanya
lebih cepat dan lebih mahal dibandingkan konfigurasi Cartesian. Aplikasnya
terbatas pada pemindah barang dengan kecepatan tinggi.